Aku adalah seorang perempuan
dengan segerombol dendam,yang menyala di dada
perlahan aku datang meyusuri derita waktu
untuk mengejar semua sisa-sisa cinta
yang telah kau khianati
sambil kugenggam segala kisah
di antara getar alir darah yang penuh amarah
ooo, betapa tersayatnya lembar jantungku ini
ketika kau semakin jauh menyampakkan bayangbayangku dari mimpimu
aku semakin benci melihat kegagalan cinta ini
dinding-dinding angin yang semakin dingin
tak akan mampu memadamkan apai cemburuku
yang semakin memburu
sukmaku terkapar di atas pilu
aku terbuang bagai seonggok perdu
aku terhina bagai seekor anjing busuk
aku begitu malu dengan ragaku
akan kuhancurkan wajah mayapada ini
akan ku robek seluruh langit ini
aka kubakar semua nostalgia cinta ini
dengan gumpalan api marah dan benci
dan akan kutembus segala luka di atas samudra lara ini
agar pengembaraan dendamku semakin abadi
melaknat semua bentuk rupamu
duhai lelakiku!!!
kini,akan kuhirup semua udara kesendirianku
sampai aku mabuk dan kepayang
oleh aroma udara dendam
yang begitu subur berkembang dalam jiwaku
Jumat, 08 Mei 2015
Hancur
Gundah terasa, sesal meraja
Penat hantui kepala
Luka kembali tergores
Meresap di sukmaku
Jasadku utuh namun hatiku luluh
Tembok yang menghadang
Hancur diterjang gelombang
Khayalku sirna, perihku nyata
Lirihku menyanyi
Merdu terasa sakit mengalir
Dia realita dalam bayang
Namun fiktif dalam kehidupan sunyi mendesak jiwa
Menghantam kalbu, jiwaku rapuh
Anganku lenyap menghujam hasratku
Tercerai berai senyumku
Mengering sudah nafasku
Cahayaku meredup
Dan dia masih tersenyum
Penat hantui kepala
Luka kembali tergores
Meresap di sukmaku
Jasadku utuh namun hatiku luluh
Tembok yang menghadang
Hancur diterjang gelombang
Khayalku sirna, perihku nyata
Lirihku menyanyi
Merdu terasa sakit mengalir
Dia realita dalam bayang
Namun fiktif dalam kehidupan sunyi mendesak jiwa
Menghantam kalbu, jiwaku rapuh
Anganku lenyap menghujam hasratku
Tercerai berai senyumku
Mengering sudah nafasku
Cahayaku meredup
Dan dia masih tersenyum
Titip puisi cinta untuknya
Diantara gulungan ombak
Yang berpacu menuju bibir pantai
Ku rangkai kata demi kata
Ku jadikan puisi dalam cinta
Kutunjukan kepada seorang insan
Wahai …rembulan malam
Pancaran sinarmu temanilah aku
Dalam rangkaian puisi cinta
Agar aku dapat terlelap sejenak
Dan ber mimpi tentang dirinya
Hai… kupu-kupu malam
Sampaikanlah salamku padanya
Katakan padanya aku rindu
Rindu akan suaranya
Rindu akan senyumannya
Wahai angin malam
Sapalah aku dengan belaianmu
Ini adalah sebuah titipan
Sampaikanlah padanyan
Buat orang ku cintai
Di sini aku menantinya
Walau tak tahu pasti
Sampai kapan penantian ini berakhir
Langganan:
Postingan (Atom)