Wanita adalah seseorang yang didambakan oleh pria. Wanita adalah yang dari rahimnya lahirlah berjuta-juta manusia di muka bumi ini. wanita adalah yang terdapat surga di bawah telapak kakinya. Wanita sholihah adalah sebagus-bagusnya perhiasan dunia. Kejayaan dan kehancuran sebuah negara pun ditentukan oleh wanitanya. Apabila wanitanya baik maka jayalah negara itu dan apabila wanitanya buruk maka hancurlah negara itu.
Wanita sangatlah kuat. Ia mampu menampung bayi yang ada dalam perutnya selama 9 bulan. Ia mampu melewati rasa sakit saat melahirkan. Selama hampir 2 tahun ia harus memberikan gizi dan protein lewat air susunya kepada sang buah hati. Ia merawat dan membesarkan putra-putrinya sampai mereka benar-benar bisa mandiri.
Wanita mempunyai hati yang begitu lembut dan sensitif. Sedikit saja tersanjung, ia akan terharu. Sedikit saja terluka, ia akan menangis. Saat bahagia pun, ia bisa menitikkan air mata. Namun di balik itu semua, senyuman seorang wanita akan mengindahkan dunia. Wanita kuat mampu menyembunyikan tangis di balik tawa.
Ketika wanita sudah bersuami, ia mampu mengurus rumah tangganya. Menjadi bendahara yang amanah dari sang suami. Menjadi sekretaris yang akan mencatat seluruh kebutuhan. Dan lewat kedua tangannya, ia mampu merubah rumah sederhana menjadi istana bagi suami dan anak-anaknya. Memasak, menyapu, mengepel, mencuci, dan me me yang lain mampu ia kerjakan demi kenyamanan semua.
Ketika wanita sudah mempunyai anak, ia menjadi sosok ibu yang akan dihormati oleh anak-anaknya. Setelah berbagai macam pengorbanan telah ia berikan kepada sang buah hati, namun tak pernah secuil pun seorang ibu meminta ganti kepada anaknya. Wanita kuat, karena dengan penuh kesabaran ia mampu menghadapi anak-anaknya yang nakal, bandel, susah diatur. Tapi lisannya tak pernah lelah mengajari dan memperingatkan, bahkan sekali-kali ia mencubit anaknya. Hal itu dilakukan tak lain hanya untuk kebaikan anaknya kelak. Agar mereka menjadi anak-anak yang sholih dan sholihah.
Lewat kekuatan seorang wanita pula, anak memiliki guru untuk yang pertama kali. Setiap mau makan, siapa yang mengajari baca “Bismallah” pertama kali? Setiap mau tidur, siapa yang mengajari baca “Bismillah” pertama kali? Setiap melakukan segala aktifitas, mulai dari merangkak sampai bisa berjalan, mulai dari belum tau sampai tahu, belum ngerti sampai ngerti, kecil sampai besar, ibu selalu menuntun anak-anaknya dengan penuh cinta dan kasih sayang.
Ketika wanita berada di luar, dengan segala kecerdasan, kepintaran, dan lagi-lagi kekuatannya, wanita bisa berkarir dalam berbagai macam bentuk profesi. Guru, dokter, polwan, anggota DPR atau bahkan presiden. Supir bus dan tukang ojek. Dan masih banyak lagi profesi lain yang dilakukan oleh seorang wanita ketika ia berada di luar. Tanpa melupakan kewajibannya dalam mengurus rumah tangga. Betapa kuatnya seorang wanita…
Wanita yang kuat ya wanita yang hebat. Dikatakan hebat karena wanita kuat. Terlebih saat ia sudah berumah tangga. Saya sebagai seorang wanita, pernah mendengar ada yang mengatakan bahwa wanita mampu menyembunyikan aib suami dan keluarga. Hal itu dilakukan hanya demi kebaikan nama baik keluarga pastinya. Dan dibalik kesuksesan seorang pria, pasti terdapat wanita yang hebat. Membicarakan wanita kuat dan wanita hebat serasa tiada habisnya, kawan…
Saya adalah seorang wanita. Ups, sebenernya yang pantas dijuluki wanita itu yang bagamana sih? Apakan gadis berumur 20 tahun ini pantas disebut wanita? Karena ada yang bilang saya ini hanya seorang cewek yang nesuan plus nangisan…. (ups, yang merasa jangan tersinggung ya…hehehe). Dari informasi yang telah saya dapatkan dari mbah Google, wanita itu adalah perempuan dewasa. Saya, perempuan. Dewasakah?? Hehe belum tau juga.
Dewasa adalah sikap, bukan umur!! Itu adalah salah satu judul artikel yang pernah saya baca di google. Saya setuju, karena memang kedewasaan seseorang tidak selalu ditentukan oleh umur. Mentang-mentang umurnya sudah tua, minta dianggap sudah dewasa. Belum tentu juga kaaan…. emmm apa lagi yang masih berumur 20 tahun ini.
Sikap seseroang yang dewasa adalah sikap yang menghindari sikap kekanak-kanakan. Tahu sendiri kan kalau masih kanak-kanak seperti apa dan gimana? Mereka hanya memikirkan kesenangan saja. Mereka selalu mengutamakan apa saja terutama kesenangan untuk dirinya sendiri, tanpa memperhatikan kesusahan orang lain. Ketika masih kanak-kanak pun ketika diberi tanggung jawab mereka masih belum bisa menaggung dan menjawabnya, karena ya masih kanak-kanak. Dan ketika mendapatkan suatu masalah, seorang kanak-kanak sering kali menyalahkan orang lain. Menangis dan minta pertolongan orang lain.
Namun beda dengan seorang dewasa, ketika mendapatkan suatu masalah, ia akan menghadapinya dan mentutaskan masalah itu sampai selasai, tanpa harus lari dan menghindarinya. Apa lagi sampai menangis dan merengek-rengek minta pertolongan dari orang lain. Minta tolong sih boleh, karena kita makhluk sosial. Yang penting tidak melemparkan masalah apa lagi sampai menyalahkan orang lain.
Jadi, jika seseorang terutama saya ingin disebut seseorang yang dewesa, harus bisa menghindari sikap kanak-kanak seperti yang disebutkan di atas. “Komitmen meninggalkan kenyamanan kanak-kanak memang tak mudah, tetapi jika kita meyakini hidup adalah perubahan dan perubahan adalah ciri kehidupan; maka miliki komitmen untuk meninggalkan kenyamanan kanak-kanak dan menjemput sifat kedewasaan untuk sebuah kehidupan yang semakin baik di esok hari.” Kalimat yang saya dapatkan dari salah satu artikel bacaan saya, I Like it…
Wanita, Perempuan kuat dan hebat. Jika Anda perempuan, itulah Anda. Jika Anda laki-laki, itulah pendamping hidup Anda.