seraut wajah terjuntai ngilu, terngungu mengunyah sembilu
kugenggam kurenggut keras darah deras 'ngucur terpekiklah rindu
bayangmu berlumut kulempar ke batu kuharap waktu membeku
senyummu pasai kupagut makin sunyi kian ranum putik mimpi kelu
apakah aku sesat tiba di hatimu gagu
mungkinkah lirik 'kan menyentuh lagu
ataukah waktu hilang s'gala tenggang malang
sehingga gamang ruang bertimbang sayang
garis cakrawala keruh memucat ragu
enggan matahari menyuruk di situ
kian sore tarian senja merentak karam
ombak lunak hapus jejak tikam muram
bayangmu sebangsa benang yang kurindu
kusulam mesra kan baju pengantinmu itu
tunggu aku pada mimpi kusut kita
badai keras kulipat pembungkus mahar cinta
jauh sebelum ada dunia
sebelum Adam meminang Hawa
di surga kau kukarang dengan mesra
karena padamu aku tersorong suka !
tapi, bila jadi tak jadi
bila tiba tak tiba
kita pasti ada
setidaknya, dalam sepotong cerita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar